Wednesday, April 22, 2009

Bayi

"Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani."
I Petrus 2:2a

Kita takkan pernah lepas dari masa lalu,
kekinian kita ditopang oleh masa yang telah berlalu,
dulu daku bayi tetapi sekarang kedewasaan jadi bagianku,
namun sisi masa dulu tetap turut sertaku,
sering lebih mempengaruhi jalan yang harus ditempuh,
itu kata pakar[1] tetapi firman juga sarankan hal itu,
daku disarankan jadi bayi rohani yang suka sama susu,
di satu sisi daku adalah bayi tapi di sisi lain daku empu.

Tatkala daku jadi bayi makananku adalah susu murni,
itulah firman Allah yang mengandung janji,
namun tatkala daku jadi bapa rohani,
ketaatan dan keteladanan jadi makanan berenergi,
dengan kedua sisi ini beraktualisasi,
itulah dua sisi dari keberadaan anak anak ilahi,
janji Allah untuk mendepositkan bagi kita kodrat ilahi[2]
menjadi nyata dalam kehidupan sehari hari.

Tatkala daku berperan sebagai bayi aku ada di pangkuannya,
seruanku kepada Allah ialah ya Abba,
itulah totalitas dari Dia yang menopang eksistensi hamba,
tetapi pada saat daku berperan sebagai orang dewasa,
daku memanggil Allahku itu adalah Bapa,
ya Abba ya Bapa dua duanya adalah seruan orang percaya,
di koridor itu aku berjalan bersama dengan Dia,
dua duanya daku butuhkan menjalani jalan menuju surga.



[1] Komunikasi, H. Norman Wright, Gloria Graffa, 2004
[2] II Petrus 1:4

No comments: