Tuesday, March 31, 2009

Syalom

"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman,
kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
Roma 5:1

Di hari kedua minggu ini firman hidup menyapa,
kata dibenarkan mejadi renungan yang bermakna,
sebab kata itu menunjuk kepada satu fakta,
mereka yang dibenarkan dilihat Allah tanpa dosa,
hal itu terjadi karena iman semata mata,
mempertautkan kita dengan Kristus Sang Gembala jiwa,
iman, itu saja yang Allah ingin temukan di dalam kita,
iman membuat kita jadi orang benar di hadapan Allah.

Karena daku sudah dibenarkan karena iman,
produknya damai sejahtera – syalom – dengan Tuhan,
syalom tidak hanya damai sejahtera seperti kita sangka,
di dalamnya terdapat makna keutuhan segala cipta,[1]
keadilan Allah adalah sumber dari syalom-Nya,
dengan jalan demikian daku tidak punya masalah lagi dengan Dia,
yang memungkinkan semuanya itu ialah Yesus Tuhan kita,
jika demikian apa lagi yang kurang bagimu wahai jiwaku?

Syalom Allah juga membuka jalan masuk ke hadirat-Nya,
di sana daku berharap dapat berdiri dalam kemuliaan-Nya,
bukan hanya itu saja, tapi tatkala derita pun tiba,
daku tidak takut terhadapnya sebab syalom ada,
memenuhi hati jiwa dan bahkan raga,
tatkala segala sesuatu datang menerpa,
tak satu pun itu yang menggoyakan keutuhan jiwa,
sebab syalom Allah yang memelihara hati kita.



[1] Karen Armstrong, The Bible A Biography

Monday, March 30, 2009

Keadilan

"Kuatkanlah tangan yang lemah lesu
dan teguhkanlah lutut yang goyah."
Yesaya 35:3

Minggu ini dalam almanak Gereja namanya Judika,
artinya keadilan, sebuah doa agar Allah memberi suaka,
atas orang orang yang berseru kepada-Nya,
siang dan malam tiada hentinya,
orang orang yang tak punya pembela,
dalam perkara yang dihadapinya,
karena itu petisi diserahkan ke hadapan tahta,
kasih karunia yang ada di surga,
lalu Allah pun bertindak dengan perkasa,
membela perkara anak anak-Nya.

Selama satu minggu ini keadilan menjadi wacana,
tatkala firman membicarakan adil bagi kita,
itu berarti berbicara tentang hak dari yang dicipta,
untuk mendapat apa yang seyogianya diterima,
tangan yang lemah lesu berhak peneguhannya,
lutut yang goyang pun demikian adanya,
bahkan orang berdosa berhak untuk dibuat jadi merdeka,
dibuat turut ambil bagian dalam keluarga Allah,
orang orang yang berseru: ya abba ya Allah,
itulah kabar baik bagi setiap insan yang disuarakan Judika.

Jika daku telah mendapat keadilan dari Allah,
maka tugasku pun memberikan keadilan bagi sesama,
satu hal yang pasti ialah: hidup adalah hak kita bersama,
oleh karena itu daku punya tugas agar orang menikmatinya,
sebuah tanya diajukan, apakah para pekerja di negeri ini terima haknya,
adilkah jika orang kaya semakin kaya sementara pekerja merana,
mengapa yang satu melimpah dan yang lain hampa,
adilkah daku jika menikmati kekudusan Allah tanpa saudara,
bukankah kita ada dalam keluarga yang sama,
bukankah itu adalah hak yang diberikan kepada kita secara bersama.

Saturday, March 28, 2009

Pengharapan

"Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa."
Roma 12:12

Sekarang aku tiba pada hari ketujuh,
satu minggu lamanya sukacita digemakan dalam kalbu,
gema yang tertanam tiga aspek hidup dipadu,
dilatarbelakangi sukacita daku kan berharap terus,
kesabaran pun memberi warna dalam kesesakan,
doa menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan,
sukacita membuat seluruhnya dilakukan dengan tekun,
itulah produk dari sukacita surgawi dalam kalbu.

Pengharapan menjadi tiang penjuru hidup,
pengharapan yang tak pernah mengecewakan,
pengharapan bahwa kita tak pernah ditinggalkan,
pengharapan akan dimampukan,
memenangkan segenap pergumulan,
pengharapan akan menerima kemuliaan,
yang melebihi segala sesuatu yang dapat dimimpikan,
karena Dia yang menjanjikannya adalah setia.

Doa menjadikannya sebuah kenyataan,
doa yang keluar dari hati yang telah berkenalan,
dengan Dia yang menjadi tujuan,
sebuah doa dinaikkan di hadapan Sang Rahman,
di sana daku dapat temukan pertolongan,
waktunya bukan daku yang menentukan,
kapan Allahku bertindak tuk memberikan apa yang kuharapkan,
namun pengharapan membuat doa tidak mengecewakan,
karena itu hai jiwaku janganlah enggan,
berdiri di hadapan tahta kasih karunia Tuhan.

Friday, March 27, 2009

Soraksorai

"Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita,
mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya,
karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau
akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu."
Mazmur 5:12

Tatkala orang menjadi Allah sebagai tempat perlindungan,
ia kan menikmati sukacita nan tak kunjung padam,
sebab Allah kan memberi perlindungan bila diperlukan,
orang yang berlindung pada-Nya tak pernah dipermalukan,
mereka takkan pernah jatuh terjerembab di jalan,
justru mereka yang rancang kecelakaanlah yang tiada tahan,
jika berperkara dengan orang orang pilihan,
itulah sebabnya sukacita mengalir di dalam kehidupan,
setiap orang yang berlindung pada Tuhan,
ada kasih karunia dan kasih setia yang berperan.

Orang yang berlindung itu bukan hanya bersukacita,
dia juga ungkapkan sukacitanya dengan sorak sorai,
suatu gambaran dari kegembiraan yang melimpah,
dunia tidak kenal sukacita dan sorak sorai ini
sebab sorak sorai tersebut hanya milik orang pilihan,
yakni mereka mengasihi Tuhan yang telah berkarya,
dalam hidup mereka yang mengasihi Dia,
kasih setia Allahlah yang memungkinnya.

Kasih karunia itu pula yang jadi perisai,
hindarkan orang plihan dari segala ngeri,
dikerjakan dunia ini yang tiada ngerti,
kan kasih karunia Allah yang menyertai,
segenap orang pilihan Sang Ilahi,
Dia adalah Bapa bagi orang yang bukan dari dunia ini,
nama mereka telah didaftar dalam buku kehidupan,
kelak kan dibacakan pada hari penghakiman dunia ini.

Thursday, March 26, 2009

Doa Dalam Sukacita

"Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua,
aku selalu berdoa dengan sukacita."
Filipi 1:4

Alkitab berceritera tentang orang beriman,
pagi ini yang menjadi contoh ialah Rasul Paulus,
sukacita memenuhi hatinya senantiasa,
pada hal suratnya ini ditulis dari penjara,
dari sana ia mengajak orang yang tak dirantai kakinya,
bersukacitalah di dalam Tuhan katanya[1],
bahkan dua kali ia mengatakannya,
satu gambaran tentang sukacita yang melimpah,
terlihat jelas juga dalam hal ia berdoa,
bagi setiap orang yang ada di dalam hidupnya.

Tatkala kata kata terucap di hadapan tahta kasih karunia,
bukan hanya mulut yang menyuarakannya dengan nada gembira,
melainkan hati lebih dahulu mendendangkan nada,
lalu meluap melalui mulut dengan gita,
hingga doa menjadi dupa yang harum di hadirat-Nya,
menyenangkan hati Tuhan yang di surga,
sebab doa menjadi korban persembahan yang harum bagi Dia,[2]
doa dalam sukacita mempertemukan hati kita dan hati-Nya,
mendengar semua doa dalam sukacita,
bagaimana mungkin Allah tidak akan bertindak?

Jika Paulus dapat berdoa dengan sukacita,
wahai jiwaku apa yang menghadangmu hingga tak bisa,
bukankah kasih karunia Allah jua yang mampukan dia,
kasih karunia itu pun bgmu juga tersedia,
sebab kasih setia Tuhan tiada habis habisnya,[3]
bahkan selalu baru setiap pagi,
itulah yang dinikmati oleh nabi Yeremia,
Paulus nikmati Yeremia nikmati mengapa kau tidak,
carilah maka engkau kan mendapatkannya,[4]
lihat tangan Yesus sedang tunggu tuk memberikannya.



[1] Filipi 4:4
[2] Cf Wahyu 5:8, 8:3-4
[3] Ratapan 3:23
[4] Matius 7:7

Wednesday, March 25, 2009

Ziarah

"Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Mazmur 122:1

Berjumpa dengan Tuhan adalah satu sukacita,
bagi orang yang menikmati kasih karunia-Nya,
apalagi ada orang lain yang turut serta,
sukacita kita semakin bertambah pula,
orang Israel pahami perjumpaan hanya di bait-Nya,
oleh karena itu mereka pergi ke sana,
lalu perjalanan itu disebut berziarah,
mereka datang dari seluruh dunia,
didorong oleh sukacita tatkala berjumpa dengan Dia,
bersama dengan orang peziarah lainnya.

Sukacita kita sekarang lebih dari peziarah dulu kala,
sebab sekarang kita tak harus pergi berziarah,
Allah hadir di mana mana, tiada yang membatasinya,
daku dapat jumpai Dia pada saat apa pun juga,
serta turut menikmati apa yang dinikmati para peziarah,
yang berkata: satu hari di pelataran-Mu,
lebih baik dari pada seribu hari di tempat lain[1]
itu adalah satu gambaran yang sangat luar biasa,
tentang sukacita yang tak terkatakan indahnya,
tatkala orang berjumpa dengan Allah.

Wahai jiwaku jangan kau nikmati sendiri sukacita itu,
ajak teman-teman-Mu berjumpa dengan Allahmu,
mereka pun seharusnya turut nikmati sukacita itu,
sebagaimana engkau telah nikmati lebih dulu,
pada gilirannya mereka pun turut bersamamu,
ajak orang lain ambil bagian dalam persekutuanmu,
bahkan seteru pun dapat diajak di situ,
agar mereka pun didamaikan dalam sukacita Hu,
dunia akan melihat semua hal itu,
lalu Tuhan Yesus pun dimuliakan segala mahluk.



[1] Mazmur 84:11

Tuesday, March 24, 2009

Terdaftar

"Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu
takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga."
Lukas 10:20

Hari ini firman kehidupan menyapa daku masih dengan sukacita,
firman itu ungkapkan sisi lain dari apa yang seharusnya aku punya,
bukan karena kemampuan dan berkat yang sudah ada,
jauh dari itu semua, namaku terdaftar di surga,
satu sukacita yang melampaui daya khayal yang dicipta,
sebab di dalamnya kita sedang cicipi karunia baru nanti akan tiba,[1]
tatkala Kristus datang dalam segala kemuliaan-Nya,
tetapi sekarang kita telah dikenan untuk mencicipinya.

Yesus mengatakannya pada murid yang telah berkarya[2],
roh roh dunia takluk kepada mereka,
Yesus ingatkan mereka kan sukacita yang lebih mulia,
janganlah sukacita kita muncul karena berkat semata,
sebab ada sesuatu yang lebih mulia,
tersedia bagi kita orang yang berkarya karena Dia,
dari jauh mata kita telah memandangnya,
tumbuhkan penyerahan diri dan segala daya.

Tatkala mata hatiku dapat melihatnya,
maka daku pun tenggelam dalam kasih-Nya,
bahkan daku pun bisa lupa segala-galanya[3],
sukacita seperti itu yang selalu tersedia,
bagi orang orang yang percaya kepada-Nya,
didepositkan di dalam diri kita,
siapa yang dapat merampasnya dari kita,
Tuhan sendiri adalah jaminannya.



[1] Ibrani 6:5
[2] Lukas 10:17-19
[3] Kitab Nyanyian (BE) HKBP Nomor 9:1

Monday, March 23, 2009

Sukacita

"Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN."
Mazmur 105:3

Minggu ini dalam almanak Gereja namanya Letare,
maknanya ialah: bersukacita,
dalam pemahaman letare di tempatkan dalam pra paskah,
daku mengerti makna sesungguhnya,
sukacita yang dikaruniakan kepada kita,
bukanlah sesuatu yang berada di luar diri saya,
sebagaimana diperkirakan orang pada mulanya,
sukacita seperti itu tidak menetap dalam kalbu,
sebab sesuatu di luar diriku yang menentukannya,
pada hal rasul mengajarkan agar bersukacita senantiasa.[1]

Pemazmur mengajak kita untuk bermegah di dalam nama-Nya,
sementara nama punya makna karya,
itu berarti kita diajak untuk memegahkan karya Allah,
nama itu kudus dan tiada duanya di seantero jagat raya,
nama itu diberikan kepada kita agar kita ada di dalamnya,
nama itu menjadi tempat keselamatan yang aman bagi kita,
nama itu mencukupkan segala yang perlu di dunia,
itulah sebabnya kita menikmati sukacita,
sebab Allah telah mendepositkannya dalam nama-Nya,
sekarang daku ada di dalam nama-Nya.

Sukacita juga tercipta karena kita menemukan Allah,
Dia sendiri bersabda bahwa orang dapat berjumpa dengan Dia,[2]
dan bila kita temukan Dia, satu hal yang pasti Dia jadi milik kita,
sebab itulah isi perjanjian-Nya dengan umat pilihan-Nya,
Ia Allah kita dan kita umat pilihan-Nya,[3]
Tuhan Yesus Kristus membuat hal itu jadi milik kita jua,
Ia berkata: semuanya itu kukatakan supaya sukacitamu penuh,[4]
jadi sukacita itu tidak harus kucari di luar diri hamba,
sukacita itu telah didepositkan di lubuk hati kita,
maka kita akan terus berjalan dengan sukacita.



[1] Filipi 4:4
[2] Roma 10:20
[3] Yeremia 31:1
[4] Yohanes 15:11

Saturday, March 21, 2009

Percaya

"Percayalah kepada-Nya setiap waktu,
hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;
Allah ialah tempat perlindungan kita."
Mazmur 62:9

Selama satu minggu ini daku disuruh memandang,
pandangan diarahkan kepada dia yang punya karunia,
menemukan di dalam Dia segala sesuatu yang perlu,
sehingga daku tiada kekurangan apa pun,
sama seperti yang disuarakan orang suzi di zaman dulu,[1]
bukan hanya orang Israel yang ungkapkan hal itu,
gereja pun mengumandangkan pernyataan itu,[2]
sekarang hati ini pun turut mendendangkannya,
sebuah gita iman yang ditempiksoraki mahluk surgawi,
sebab di dalamnya Allah yang di angkat tinggi tinggi.

Orang kudus pada zaman Israel ini mengajar kita,
untuk menyatakan iman itu setiap waktu di hadapan-Nya,
dengan pernyataan yang senantiasa bergema,
keluar dari hati yang percaya,
kita kan nikmati kasih karunia,
sesuai dengan kemuliaan kasih karunia,
Allah sungguh semakin diperkaya,
Tatkala kasih karunia-Nya,
dicurahkan semakin melimpah,
sebab sumbernya tiada habis habisnya.

Pemazmur mengatakan imanya,
bahwa Allah bagi dia ialah: tempat perlindungan,
hatiku bertanya, ia tidak lihat Allah sebagai subyek,
yang berbuat sesuatu bagi dia,
tetapi Allah dia lihat sebagai obyek,
tempat perlindungan bagi orang beriman,
Dia lihat Allah sebagai sesuatu yang takkan berubah,
sama seperti tempat yang tiada berubah,
sisi subyek dan sisi obyek perlu dikembangkan,
dalam pengenalan akan Juruselamat kita.



[1] Mazmur 23:1
[2] Kidung Jemaat Nomor 405:1

Friday, March 20, 2009

Pandang

"Pada waktu itu manusia akan memandang
kepada Dia yang menjadikannya,
dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel."
Yesaya 17:7

Pergumulan dan kesukaran hidup membuat mata menerawang,
berharap dari mana kan datangnya sang penolong,
sering mata kita memandang kepada orang,
lalu berharap pertolongan dari dia kan datang,
acap kita kecewa dalam berhadap kepada orang,
sebab manusia bukan sumber pertolongan nan gemilang,
sekalipun ia bermaksud sungguh sungguh tuk menolong,
manusia punya batas ada senantiasa di depan yang menghadang.

Bukan demikian dengan Allah Perjanjian,
tatkala kita memandang Dia Sang Pencipta segenap insan,
Dia yang menghubungkan diri dengan satu persekutuan,
lalu dikenal dengan nama Yang Mahakudus Allah Israel,
bagiku Dia adalah Bapa di dalam Yesus Kristus Tuhan,
segenap masalah diatasi sesuai dengan kebutuhan,
itu sebabnya kita takkan lagi berpaling pada yang lain,
sebab tiada penolong yang lain selain Tuhan.

Tatkala daku memandang kepada Allah Perjanjian,
terang-Nya menerangi daku di sepanjang jalan,
tiada kukenal yang lain selain Dia yang denganku Ia berjalan,
bagiku Allah itu kudus bukan hanya dari sudut moral,
Ia bagu kudus, karena tiada yang lain,
dalam hidup ini yang ambil peran,
sebagai penuntun di depan selain Dia yang adalah Tuhan,
Ia pemilik hidup yang sedang dijalani di jalan keselamatan.

Thursday, March 19, 2009

Mulut

"Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia,
tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan."
Amsal 11:9

Kata Amsal dalam bahasa Ibrani artinya mirip,
sajak didisain dengan mempertentangkan atau sejajar,
orang dapat menentukan ia mirip yang mana,
orang bijak atau orang bodoh,[1]
tentunya kita semua kan pilih jadi orang bijak,
tak ada seorang pun yang disebut mirip binatang bodoh,
demikianlah firman hidup pada hari ini,
jadi cermin diri ungkapkan siapakah daku yang sejati,
terlihat dari bagaimana aku memfungsikan mulut ini,
membinasakan orang atau menyelamatkannya.

Hari ini aku akan tahu apakah daku adalah orang fasik,
ataukah daku adalah orang benar,
terlihat dari mulut yang berbicara tentang sesuatu,
Adakah kata yang keluar dari mulut ini jadi berkat,
ataukah kata itu menjadi deraan di hati yang dengar,
orang fasik dengan mulutnya membinasakan manusia,
sementara orang benar menyelamatkan manusia,
kata yang keluar dari mulut kita,
menjadikannya sebuah sukacita atau derita.

Allah pun punya mulut juga,
Ia berfirman dan semua menjadi ada,
firman itu jadi manusia, Yesus Kristus itu nama-Nya,
tatkala daku mendengar Dia bersabda,
maka daku pun turut ambil bagian dalam keselamatan-Nya,
sekarang aku ini mirip siapa,
seharusnya daku mirip Tuhanku Sang Pencipta,
dengan kata yang disabdakan-Nya,
itu pula yang terucap dari bibir hamba,
orang pun turut ambil bagian dalam keselamatan-Nya.



[1] Kata bodoh diibaratkan seperti binatang yang tak punya pengertian.

Wednesday, March 18, 2009

Melihat

"Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang;
maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Bilangan 21:8

Hari ini kembali aku diingatkan akan fungsi mata,
melihat apa yang ditinggikan di padang gurun oleh Musa,
orang yang dipagut ular berbisa akan kehilangan nyawa,
jalan keluar baginya hanyalah memandang ular tembaga,
sekalipun posisinya jauh dari ular tembaga,
namun tatkala mata masih dapat memandang ke arah sana,
kesembuhan segara dia terima,
itulah ketetapan yang berlaku bagi mereka.

Kristus mengatakan dalam Injil hal serupa,[1]
Yang kita butuhkan untuk selamat hanyalah memandang Dia,
Yang mati tersalib di Golgatha,
Sekalipun jarak antara daku dan Dia ribuan tahun lamanya,
Pandangan mataku ke arah Dia tetap punya daya,
Untuk membebaskan daku dari sengat dosa,
Oleh karena itu tidak ada alasan yang bisa diterima,
Tidak arahkan mata tuk memandang Dia yang mati untuk kita.

Daku jadi teringat akan syair dari sebuah gita[2],
“setiap langkah ku tempuh ku toleh Tuhanku,
setiap hasrat ku gelut ku tanya Tuhanku,
ke dalam kasih penebus ku berserah selalu,
tiada lagi takutku walau hidup penuh seteru”,
bersamaan dengan gita nan merdu itu,
bergema juga syair lain di hatiku,
bintang pandanganku cadas yang teguh[3],
pandu yang setiawan tongkat baguku,
roti kehidupan mata air yang sejuk,
kaulah peganganku Yesus Tuhanku,
kaulah peganganku Yesus Tuhanku.



[1] Yohanes 3:14-15
[2] Karya: Gorga Gultom (Pelengkap Kidung Jemaat nomor 202)
[3] Nyanyikanlah Kidung Baru nomor 185:1

Tuesday, March 17, 2009

Mata

"TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus
di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi
melihat keselamatan yang dari Allah kita."
Yesaya 52:10

Minggu ini kepada kita disajikan makna dari mata,
mata yang menoleh kepada Allah juga sebaliknya,
mata fungsinya ialah untuk melihat,
sementara tangan bertugas untuk berkarya,
Tuhan punya tangan, itu berarti Dia berkarya,
adapun karya-Nya adalah kudus,
kudus artinya tiada duanya di dunia,
karya yang Maha Indah itu terungkap sebagai fakta,
terlihat jelas di depan mata,
yang dicelikkan oleh Allah yang punya karunia.

Karya Maha Indah itu ialah keselamatan umat manusia,
Allah mengerjakan hal itu sendirian belaka,
tidak ada di sisinya bersama Dia berkarya,
sayang seribu kali sayang tidak seluruh mata melihatnya,
bukan karena mereka tidak punya mata,
sekalipun mereka melihat tapi tak menanggapinya,
karena itu keselamatan yang tersedia tak juga dicerna,
karena mata hati mereka telah digelapkan oleh ilah dunia,[1]
hingga hari ini mereka tetap tak nikmati keselamatan yang tersedia,
pada hal semuanya itu diberikan secara cuma-cuma.

Di sisi lain ada juga manusia yang tiada suka kan kasih karunia,
sebab di dalamnya tiada tempat untuk bermegah di hadapan-Nya,
kita umat manusia sangat menikmati saat untuk berbangga,
dengan kebanggaan itu kita dapat berbeda dari yang lainnya,
dengan kebanggaan itu kita dapat meninggikan diri di hadapan massa,
bahkan pun di hadapan Allah Sang Pencipta,
celakanya kita tidak sadar bahwa hal itu ilusi semata,
Allah telah menentukan keselamatan adalah kasih karunia,
Palingkanlah mata dari berbangga atas karya manusia,
Arahkanlah mata melihat tangan Allah yang berkarya.



[1] II Korintus 4:4

Monday, March 16, 2009

Wajah

"Ya Allah, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar,
maka kami akan selamat."
Mazmur 80:4

Minggu ini dalam almanak Gereja disebut Okuli,
kata ini berasal dari bahasa Latin artinya mata,
nas pembimbing pada minggu ini terambil dari mazmur,
dimana pemazmur berujar,
berpalinglah padaku dan selamatkanlah aku,[1]
gambaran dari orang beriman yang bergumul,
berharap kepada Allah yang dia percayai,
dan tidak pernah membuat dia malu,[2]
sehingga ia dapat berdiri tegak hadapi masalah,
aku pun dapat demikian karena kami punya iman yang sama.[3]

Pemazmur tidak dipermalukan, maka daku pun takkan malu,
tatkala daku memohon agar pemulihan terjadi untukku,
wujudnya ialah: wajah Allahku bersinar atasku,
produknya ialah: kelepasan dari seluruh beban yang ada dipundakku,
pada saat wajah-Nya bersinar dalam hidupku,
totalitas diriku pun jadi terang berkilau,
tetapi juga tidak membuat mata jadi silau,
terang nan lembut akan usir segnap hati yang risau,
digantikan dengan keutuhan hidup yang menyeluruh,
bukankah hal ini memang sesuatu yang kita sangat perlu?

Tuhan Yesus pun menderita kegelapan hidup,
itu berarti kegelapan adalah sesuatu yang inherent dalam hidup,
bagian dari setiap insan yang pernah di dunia ini hidup,
itu adalah satu sisi dimana hal itu dalam hidup ini harus didekap,
namun ada sisi lain bagian kita orang yang kepada Kristus berharap,
terang Tuhan, wajah Tuhan serta mata yang terus menatap,
tertuju kepada kita yang sedang bergumul dalam gelap,
siap sedia tuk luputkan kita dari kegelapan yang pekat,
akhir dari semuanya ialah: sorak sorai karena keselamatan penuh nikmat.



[1] Mazmur 25:16
[2] I Petrus 2:6
[3] II Korintus 4:13

Saturday, March 14, 2009

Pemberian

"Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah."
Efesus 2:8

Dalam minggu ini kasih karunia nyaring bergema,
mengingatkan seluruh umat manusia,
bahwa Allah berlimpah kasih setia,
diberikan kepada kita secara cuma-cuma,
sehingga tidak ada masa dimana kita dapat bermegah,
keselamatan bukan karya umat manusia,
kelimpahan rahmat-Nya semata-mata,
kita selamat di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.

Rasul Paulus ingatkan kita sampai dua kali,
bahwa keselamatan itu bukan usaha kaum insani,
dalam ayat ini satu kali lalu digandakan lagi,[1]
dua kali punya makna yang dalam bagi bangsa Ibrani,
sebuah kesaksian yang sesuai dengan hukum ilahi,
pemberian, ya pemberian, itulah kasih setia yang tiada henti,
dengan itu daku pun diingatkan agar juga jadi orang pemberi,
sebab daku harus menjadi peniru Allah[2] yang setia sampai mati.

Keselamatan bukan sesuatu yang tersembunyi,
selamat dari dosa itu berarti aku beda dari dunia ini,
selamat juga punya makna hidup ini dibuat berwarna surgawi,
kasih setia Allah yang berlimpah menggerakkan hati,
mencintai segala perkara yang menyukakan hati ilahi,
dunia melihatnya lalu mereka pun bertanya dalam hati,
apa gerangan membuat orang ini berbeda dengan kami,
sebuah tanya yang kan dijawab oleh Roh Kudus dalam sanubari,
setiap insan yang sungguh sungguh bertanya tiada henti.



[1] Efesus 2:9
[2] Efesus 5:1

Friday, March 13, 2009

Keletihan

"Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku,
teringatlah aku kepada TUHAN,
dan sampailah doaku kepada-Mu,
ke dalam bait-Mu yang kudus."
Yunus 2:7

Alkitab berbicara tentang manusia dengan Tuhannya,
hari ini daku diperhadapkan dengan Yunus dan Tuhannya,
kisah ini dituliskan bagi kita agar kita timba maknanya[1],
maka daku pun dapat pelajaran berharga,
dalam minggu yang bertemakan kasih setia,
tatkala kita dalam keletihan dan tanpa daya,
dimana mulut tidak lagi dapat ucapkan sepatah kata,
ingatan kepada Allah dapat berubah jadi sebuah doa.

Aku tahu Yunus ingat Tuhan di perut ikan raya,
itu identik dengan dunia orang yang akan binasa,
keadaan itu tidak jadi halangan untuk kehadiran Allah,
dari jurang yang paling dalam pun kita dapat naikkan doa[2],
doa yang tanpa kata disebabkan keletihan jiwa,
diterima dan didengar Allah yang punya kasih setia,
doa seperti itu sampai di hadapan tahta kasih karunia,
kita kan terima pertolongan tepat pada waktunya.[3]

Pelajaran berharga lain yang ditemukan dalam kisah Yunus,
syukur telah dinaikkan sekalipun surga belum turunkan kelepasan[4],
suatu gambaran akan keyakinan kokoh terhadap kasih setia Allah,
Ia akan bertindak untuk melepaskan anak-Nya dari jurang maut,
oleh karena itu keletihan bukan alasan abaikan doa,
sebab ingatan akan Allah pun bisa jadi sebuah doa,
diterima sebagai satu persembahan di hadapan tahta kasih karunia,
itulah sebabnya tidak alasan untuk tidak menaikkan sebuah doa.



[1] Roma 15:4
[2] Mazmur 130:1
[3] Ibrani 4:16
[4] Yunus 2:9

Thursday, March 12, 2009

Khesed

"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya:
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
Yeremia 31:3

Minggu ini firman hidup menyapa daku dengan kasih setia,
orang Ibrani menyebut khesed, untuk kasih setia,
dari sejarah aku tahu, Allah yang duluan ambil prakarsa,
itu juga yang disuarakan Nabi Yeremia,
ia berkata: jadi jauh Tuhan nampakkan diri pada mereka,
tatkala Ia menampakkan diri Tuhan nyatakan sebuah fakta,
orang beriman dikasihi dengan kasih sepanjang masa,
karena kasih itu, khesed berlangsung tiada sela.

Sebagaimana hidup terus berlanjut,
khesed ilahi pun berlanjut pula,
ia ibarat air yang senantiasa mengalir,
mengairi setiap hati yang kering kerontang,
bak padang gurun yang tiada kehidupan,
hingga muncul kebun anggur kesukaan,
dulu gersang sekarang sejuk dan tenang,
karena khesed ilahi yang berlanjut di sana.

Khesed membuat daku tetap ada di dalam Dia,
khesed juga memampukan daku lakukan kehendak-Nya,
khesed ilahi itu menjaga hatiku tak melirik yang beda,
khesed Allah menguasai hati dan pikiran hamba,
khesed itu juga yang jadi marka di jalan raya,
dimana semua orang beriman berjalan ke arah yang sama,
penggenapan seluruh rencana penyelamatan orang percaya,
kelak kita dipersatukan dengan segala yang ada,
hingga surga dan di dunia jadi seirama.

Wednesday, March 11, 2009

Ingat

"Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel,
segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita."
Mazmur 98:3

Alkitab membicarakan Allah yang ingat kan umat-Nya,
tatkala firman hidup bicara tentang Allah yang ingat,
bukan berarti ia lupa kan sesuatu yang pernah ada,
ingat menunjuk kepada suatu aksi yang nyata,
dari Allah yang miliki kasih setia,
tatkala Ia bertindak, maka sesuatu pun terungkap,
keselamatan terlihat nyata di sekeliling kita,
keselamatan yang bukan karya manusia.

Kasih setia dan kesetiaan Allah menjadi pijakan berharga,
bagi umat pilihan di sepanjang masa,
dengan kedua hal ini, keselamatan jadi pasti,
jaminan yang tak mungkin bergeming,
dapat diandalkan dalam segala nuansa,
namun kedua hal itu bukan juga modal tuk berbuat dosa,
sebab Allah hadir di dalam perjalanan kita,
bertindak sebagai pandu yang perkasa.

Wahai jiwaku, kenalilah kasih setia dan kesetiaan Allah,
semuanya itu tersedia bagimu sepanjang masa,
tatkala kau nikmati kedua duanya
dalam hidupmu yang sementara,
engkau kan dikenyangkan dengan segala kebaikan-Nya,
jauh lebih indah dan lebih kaya dari harta,
hal apa pun tidak dapat menyamainya,
engkau kan dibuatnya berbahagia,
orang melihatnya dan kau pun disebut berbahagia.

Tuesday, March 10, 2009

Syafaat

"Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu,
ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami;
sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk,
tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu."
Keluaran 34:9

Musa mendapat kasih karunia di hadapan Allah,
itulah tempatnya berpijak dalam naikkan syafaatnya,
dalam syafaat Musa ajukan argumen di hadapan tahta,
karena kasih karunia Allah, maka bangsa yang tergar tengkuk,
beroleh keampunan kesalahan dan dosa,
tidak hanya itu saja,
Musa juga minta agar umat tersebut dituntun di jalan yang rata,
ia juga minta agar bangsanya diterima jadi milik Allah.

Musa adalah prototype dari Yesus Kristus Tuhan kita,
Kristus lebih kokoh dalam naikkan syafaat ketimbang Musa,
karena itu apa yang dipohonkan-Nya jadi sesuatu yang nyata,
Allah kan berjalan di hadapan kita tuk ratakan jalan,
kesalahan dan dosa akan ditutupi oleh kasih karunia-Nya,
kita pun diterima jadi milik-Nya yang paling berharga,
karena kita dibeli dengan harga yang mahal harganya,
dengan darah Kristus Tuhan yang tiada cacat cela.

Pada gilirannya daku pun dapat berdiri tuk naikkan syafaat,
karena dalam Kristus pun daku dapat kasih karunia pula,
pohonkan harap bagi sesama teman yang telah sesat,
agar mereka pun kembali ke dalam rahmat,
sebagaimana dinikmati oleh seluruh umat,
di sepanjang jalan yang ditempuh mereka yang telah selamat,
akhirnya keberdosaan dan kesalahan takkan gagalkan rahmat,
sebab kasih karunia senantiasa lebih besar dari keberdosaan umat.

Monday, March 9, 2009

Kasih Setia

"Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya
ke tempat kediaman-Mu yang kudus."
Keluaran 15:13

Kabar baik yang disuarakan hari ini pada kita,
dalam diri Allah ada kasih setia,
dengan itu Ia bertindak untuk menuntun umat tebusan-Nya,
berjalan di padang gurun dunia,
Ia tidak hanya miliki kasih setia semata,
juga kekuatan ada pada-Nya,
sehingga Ia mampu untuk membawa mereka pada tujuan semula,
masuk ke tempat kediaman-Nya.

Dengan kasih setia, dan kekuatan Ia membimbing umat pilihan,
apalagi yang kurang bagi kita dalam perjalanan,
itu lebih dari cukup bagi kita yang sedang berjalan,
menuju negeri sorgawi yang telah Dia dijanjikan,
bagi setiap orang yang telah Ia peranakkan,
di dalam karya Yesus Kristus Tuhan,
sekarang daku dapat melangkah dengan iman,
segala yang kuperlukan telah disediakan.

Kasih setia Tuhan, siapa yang dapat mengukurnya,
berapakah panjangnya kasih setia Allah,
berapa juga lebarnya kasih setia yang tiada tara,
kedalam kedalamnya pun orang belum pernah tiba,
pun ketinggiannya juga tidak terduga,
Rasul Paulus pun tidak tahu juga[1],
sekalipun Ia telah pernah diangkat ke sorga[2],
kasih setia seperti itu yang sertai daku sepanjang masa,
karena itu aku tidak perlu kuatir tentang hal apa pun juga.



[1] Efesus 3:18
[2] II Kor 12:4

Saturday, March 7, 2009

Usaha

"Karena itu, saudara-saudaraku,
berusahalah sungguh-sungguh,
supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.
Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung."
I Petrus 1:10

Pilihan Allah sudah sampai demikian juga panggilan-Nya,
Ia telah melakukan bagian-Nya terhadap saya,
sekarang tiba saatnya daku ambil prakarsa,
dengan kesunguhan hati agar semuanya itu jadi nyata,
tatkala panggilan dan pilihan terungkap dalam karsa,
orang dapat melihat secara kasat mata,
tidak ada seorang pun yang tersandung melihat fakta,
malah sebaliknya yang muncul adalah puja.

Segala sesuatu di dunia ini dimulai dari yang mini,
panggilan dan pilihan juga diawali di sini,
namun melalui proses pertumbuhan semua pun jadi,
teguh tak bergeming didera bermacam badai,
pertumbuhan adalah sebuah kata kunci,
dapat dialami setiap insan yang ingin berdiri,
menantang setiap masalah serta pegang kendali,
akhirnya duduk sebagai pemenang yang disegani.

Wahai saudara dan saudari yang dicinta,
itulah bagian kita orang yang dipilih dan dipanggil-Nya,
Allah telah berusaha, dikaupun harus cipta karsa,
jangan berhenti sebelum semuanya itu jadi nyata,
tangan yang perkasa siap memberimu daya,
agar dikau dapat tunaikan tugas yang sudah diterima,
kebahagiaan sejati muncul tatkala tugas terlaksana,
kita pun dapat pujian dari Dia Sang Raja di atas segala Raja.

Friday, March 6, 2009

Merdeka

"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."
Galatia 5:13

Setiap orang suka akan kemerdekaan,
orang merdeka dapat bebas melakukan apa yang diinginkan,
apa sesungguhnya hakekat dari kemerdekaan,
merdeka dalam perspektif Allah bukanlah kesewenang-wenangan,
merdeka justru bebas untuk tidak melakukan hasrat yang dirindukan,
merdeka itu berarti bebas melayani orang yang tidak diinginkan,
sebab dengan jalan demikian daku tidak lagi terikat dengan impian,
yang mengelora di dalam dada yang diwarnai oleh dosa dan kesesatan.

Kristus adalah orang merdeka di dalam diri-Nya,
namun Ia tidak melakukan apa yang dikehendaki-Nya,
melainkan apa yang dikehendaki Bapa yang mengutus Dia,
Yesus adalah sungguh teladan akan kemerdekaan jiwa,
bebas untuk melakukan apa yang pada dasarnya tidak disuka,
sebab itu berguna bagi orang berdosa,
hidup yang merdeka tak dipusatkan pada apa yang aku suka,
sebab aku ada bukan untuk diriku semata mata.

Hidup bermakna bagi orang lain itulah hidup sejati,
oleh karena itu pelayanan terhadap sesama itulah yang berarti,
jadi tolok ukur akan makna kehadiran daku di sini,
di dunia yang diberikan Tuhan untuk didiami,
dan dipelihara agar tetap lestari,
diwariskan kepada generasi demi generasi,
hingga mereka pun dapat mewariskannya nanti,
berkesinambungan menikmati dunia yang berseri.

Thursday, March 5, 2009

Hadir

"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."
Yesaya 65:24

Kabar baik dari surga bagi umat manusia,
Allah hadir dalam kehidupan umat-Nya,
karena itu Ia dapat melihat dan merasa,
seluruh pergumulan hidup dari mereka yang jadi umat-Nya,
tatkala daku perlu, teriakan tidak perlu,
sebab Ia ada dalam hidupku,
sehingga Ia tahu apa yang jadi derita bagiku,
bahkan sebelum daku berseru,
Ia telah tahu apa yang perlu,
sebelum daku berkata, ia sudah tahu.

Firman hidup ungkapkan kepenuhan dari semua,
kan terwujud di masa datang tatkala Kristus ada,
sebagai hakim atas segala mahluk yang ada,
segala yang diwahyukan jadi nyata,
jauh lebih besar dari pada yang dikata,
sebab kata tak cukup untuk ungkapkan fakta,
sebab yang terlihat tak pernah terlintas dalam atma,
namun satu hal yang pasti, itu diperuntukkan juga bagi hamba.

Jika demikian hai jiwaku,
siapkan dirimu tuk turut ambil bagian di waktu itu,
hatimu jangan terpaut dengan sesuatu yang semu,
yakni apa yang dapat diberikan dunia ini padamu,
sebab semuanya itu akan berlalu,
Kristus di depan itulah yang dikau tuju,
Mahkota telah disediakan juga untukmu,
hanya dikau yang tahu apa makna dari mahkota itu.

Wednesday, March 4, 2009

Dimuliakan

"Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya,
mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya,
mereka itu juga dimuliakan-Nya"
Roma 8:30

Hari daku diingatkan atas sebuah ketetapan ilahi,
bahwa dari semula aku telah dipanggil, dan dibenarkan,
konsekwensinya ialah: daku pun akan dimuliakan,
semuanya hal itu terjadi bagiku karena kasih karunia semata,
tak dapat ku berbangga selain bermegah,
Allah berbuat sesuatu dalam hidupku, karena kasih karunia,
lalu daku sejenak duduk dan bertanya,
kemuliaan apa gerangan yang kan mampak dalam diri hamba.

Allah ingin menampakkan kemuliaan-Nya melalui daku,
salah satunya ialah: pengampunan yang berlimpah,[1]
di sisi lain, kemuliaan-Nya dalam menjadikan daku anak,[2]
yang berdiri di hadapan-Nya kudus dan tak bercacat cela,[3]
bukan itu saja, daku didudukkan bersama Kristus di sorga,[4]
bahkan duduk bersama Kristus untuk memerintah,[5]
adakah kemuliaan yang lain yang dapat diraih manusia,
diluar apa yang sudah disuarakan firman kehidupan ini?

Wahai jiwaku, jika kemuliaan sungguh tersedia bagimu,
apa lagi yang ku inginkan di dunia ini selain kemuliaan itu,
sungguh, yang lain tidak perlu lagi untukmu,
sebab raja surgawi telah menjadi harta bagimu,
bahkan diaku dipersatukan dengan Dia tuhanmu,
jadi arahkanlah pandanganmu hanya pada Hu,
sebab di dalam Dia ada segala yang kau perlu,
sekarang dan nanti dimanapun engkau dipandu.



[1] Efesus 1:7
[2] Efesus 1:5
[3] Efesus 1:4
[4] Efesus 2:7
[5] Wahyu 5:10

Tuesday, March 3, 2009

Tanda

"Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau?
Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau:
apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir,
maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Keluaran 3:12

Kemarin Tuhan berbicara melalui firman,
Ia yang memilih daku dan buat sebuah ketetapan,
sekarang daku dapat sebuah pesan,
tanda bagiku bahwa tugas telah diselesaikan,
ibadah kepada Allah dalam hidup ini kan dijalankan,
ibadah bukan sebuah ritus dalam gedung dilaksanakan,
melainkan ritus tersebut terlihat dalam keseharian,
tatkala daku bekerja, itu adalah sebuah ritus iman,
tatkala daku istirahat pun ritus dijalankan,
tak satu pun dalam hidup yang dibedakan.

Ibadah Israel di gunung Tuhan
membuat sebuah perjumpaan,
antara umat dengan Allah Perjanjian,
di sini, tatkala ibadah daku lakukan,
maka terjadi juga di masa kini semua pertemuan,
antara daku anak tebusan,
dengan Dia Pencipta segenap insan,
perjumpaan senantiasa hasilkan sebuah persekutuan,
turut ambil bagian dalam segala dimensi kehidupan,
aku di dalam Dia dan Dia dalam daku sebagai kenyataan.

Ibadah menjadi sebuah tanda bagiku
juga bagi setiap orang yang merasa perlu,
melihat bahwa Allah memang beri penugasan padaku,
ibadah jadi tanda kehadiran Allah yang tidak semu,
melainkan kehadiran yang jelas dan sangat perlu,
Dialah Allah Yang Pengasih ini dunia perlu tahu,
menyelamatkan setiap orang yang berseru,
dalam iman mereka berseru,
Dia datang dan bawa kelepasan yang dirindu,
hingga ibadah semakin terpatri dalam kalbu.

Monday, March 2, 2009

Pilihan

"Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Yohanes 15:16

Mengikut Yesus bukan karena keputusan pribadi,
Yesus mengatakan karena Ia yang memilih,
pilihan itu diteguhkan dengan sebuah ketetapan,
para pengikut kan hasilkan buah yang tetap,
berhasil tidaknya sebuah ketetapan,
itu tergantung pada kuasa yang buat ketetapan,
karena yang membuatnya adalah Tuhan atas segala tuan,
maka mustahil ketetapan tidak mewujud dalam perbuatan.

Ketetapan itu tidak diketahui orang banyak,
daku yang dipilih itulah yang tahu kan ketetapan,
tugasku membuat ketetapan terlihat khalayak ramai,
untuk itu daku diberi akses menghadap tahta kerajaan,
tuk dapat pertolongan mewujudkan ketetapan,
orang kan lihat ketetapan berlaku,
dalam hidup setiap orang pilihan,
dalam hal itulah Allah dipermuliakan.

Dunia akan terkesan tatkala lihat buah yang tetap,
hadir dalam kehidupan insan,
hal itu telah dicatat sejarah umat manusia,
di zaman dahulu kala,
tatkala Gereja masih dalam usia muda,
karena Tuhan kita tetap sama,
maka melalui saya, Ia pun akan lakukan hal yang sama,
hingga dulu dan sekarang seirama muliakan Tuhan Sang Raja.