Wednesday, March 18, 2009

Melihat

"Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang;
maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Bilangan 21:8

Hari ini kembali aku diingatkan akan fungsi mata,
melihat apa yang ditinggikan di padang gurun oleh Musa,
orang yang dipagut ular berbisa akan kehilangan nyawa,
jalan keluar baginya hanyalah memandang ular tembaga,
sekalipun posisinya jauh dari ular tembaga,
namun tatkala mata masih dapat memandang ke arah sana,
kesembuhan segara dia terima,
itulah ketetapan yang berlaku bagi mereka.

Kristus mengatakan dalam Injil hal serupa,[1]
Yang kita butuhkan untuk selamat hanyalah memandang Dia,
Yang mati tersalib di Golgatha,
Sekalipun jarak antara daku dan Dia ribuan tahun lamanya,
Pandangan mataku ke arah Dia tetap punya daya,
Untuk membebaskan daku dari sengat dosa,
Oleh karena itu tidak ada alasan yang bisa diterima,
Tidak arahkan mata tuk memandang Dia yang mati untuk kita.

Daku jadi teringat akan syair dari sebuah gita[2],
“setiap langkah ku tempuh ku toleh Tuhanku,
setiap hasrat ku gelut ku tanya Tuhanku,
ke dalam kasih penebus ku berserah selalu,
tiada lagi takutku walau hidup penuh seteru”,
bersamaan dengan gita nan merdu itu,
bergema juga syair lain di hatiku,
bintang pandanganku cadas yang teguh[3],
pandu yang setiawan tongkat baguku,
roti kehidupan mata air yang sejuk,
kaulah peganganku Yesus Tuhanku,
kaulah peganganku Yesus Tuhanku.



[1] Yohanes 3:14-15
[2] Karya: Gorga Gultom (Pelengkap Kidung Jemaat nomor 202)
[3] Nyanyikanlah Kidung Baru nomor 185:1

No comments: